BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 24 Februari 2011

IBD (presprektif Budaya dan Sejarah)

Budaya Dari Presprektif Sejarah

            Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.

Budaya Dan Pariwisata
Wisatawan manca negara lebih banyak mengenal Bali dan sebagian daerah di Jawa dan Sumatera. Padahal Kaltim memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa, salah satunya wisata di pulau Derawan dan pulau-pulau di sekitarnya,”  kata Achmad Adha.

Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim untuk menyukseskan promosi pariwisata benua etam. Selain memperkuat sinergi dengan kabupaten/kota, Disbudpar juga akan melihat peluang untuk menarik wisatawan internasional melalui  jejaring nasional dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Achmad Adha mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab dan instansi tehnis terkait kepariwisataan di Kabupaten Berau sebelum melakukan komunikasi ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk menarik kemungkinan kedatangan kapal pesiar internasional ke sejumlah pulau di sekitar Pulau Derawan.  Meski diakuinya tidak mudah, ia  yakin hal tersebut dapat dilakukan.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika hal tersebut dapat diwujudkan. Keindahan Pulau Derawan dan keindahan bawah laut yang ada di sekitarnya, diyakini akan membius kegairahan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kaltim.
“Secara teknis, Pemkab Berau tentu lebih mengetahui potensi dan keunggulan Pulau Derawan. Sebab itu, kami akan melakukan komunikasi lebih intensif agar informasi tentang keindahan wisata Pulau Derawan bisa terpublikasi lebih luas,” paparnya.
Selain menggiatkan komunikasi dengan pusat untuk menarik wisatawan ke Kaltim, Achmad Adha menyebutkan segera menyiapkan Badan Pengelola Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim yang akan diisi para tokoh budaya dan seni, serta para pelaku usaha yang bersentuhan langsung dengan kebudayaan dan keparwisataan.
(sumber vivaborneo.com)

Wisata Sejarah di Bulungan


Keraton Kesultanan Bulungan
Bangunan Keraton Kesultanan Bulungan terbakar pada tahun 1964. Museum Kesultanan Bulungan dibangun tahun 1998 terletak di Istana Bulungan. Di sini Anda dapat melihat berbagai benda-benda bersejarah peninggalan Kesultanan Bulungan, seperti Tempat Tidur Sultan, foto-foto, kursi, meja, duplikat baju kebesarannya dll.

Duplikat Keraton Kesultanan Bulungan

Mesjid Tertua
Mesjid tua peninggalan sejarah Kesultanan Bulungan dibangun tahun 1929 terletak di kecamatan Tanjung Palas.

Meriam Kuno
Peninggalan Kerajaan Bulungan, berupa alat perang (meriam) yang bernama Melati, Rindu, dan Dendam. Sekarang berada di Kesultanan Bulungan Tanjung Palas.

Makam Keluarga Datu Adil
Makam Keluarga Datu Adil terdapat di desa Salimbatu. Lokasi dapat dicapai lewat jalur sungai 30 menit. Menurut legenda, Datu Adil adalah kerabat Kesultanan Bulungan dan ia terkenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana.

Makam Sultan Bulungan
Makam Keramat Ahmad Maghribi
Menurut cerita masyarakat setempat dahulu kala ada seorang hamba Allah yang taat beribadah kepada Allah dan banyak membantu di dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga ia banyak disenangi orang-orang disekitarnya. Pada saat ia meninggal dunia terjadi suatu keanehan dimana pada saat jenazahnya akan diturunkan ke liang lahat saat itu tepat waktu sholat magrib. Tetapi diluar dugaan matahari tetap bertahan sama persis waktu jam 05.00 sore hari. Begitu selesai dikebumikan keadaan tiba-tiba gelap gulita kembali seperti sedia kala di malam hari. Maka makam itu dianggap keramat dan dinamakan Makam Keramat Ahmad Maghribi.
Makam ini dapat ditempuh + 30 menit dari kota tanjung Selor dengan menggunakan speedboat + 300 meter dari makam ini terdapat pula dua makam keramat lainnya yaitu : Makam Sayid Ali Idrus dan Sayid Abdullah Bilfaqih, mereka berdua adalah orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Kecamatan Tanjung Palas, tepatnya di Salimbatu. (sumber bulungan.go.id)
Sumber : http://www.wisatakaltim.com/sejarah/wisata-sejarah-di-bulungan/