BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 30 Oktober 2010

Rangkuman ISD

BAB 1
Pengertian Ilmu Social Dasar

  1. SEKILAS TENTANG ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU-ILMU SOSIAL DASAR.

Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah philosopia (Filsafat), apakah itu ilmu-ilmu social alamiah (Natural Scienes), ilmu-ilmu social (Soscial Sciences) atau  ilmu-ilmu budaya (Humanities).

Social atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah paham studi social. Materi IPS adalah ilmu-ilmu social yang di sederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran pada tingkat sekolah dasar dan menengah.

Basic social Sciences atau Ilmu-ilmu Social Dasar (IDS) adalah gabungan dari bermacam-macam disiplin ilmu-ilmu social yang d pergunakan dalam pendekatan. Dengan begitu antara ilmu-ilmu social dan Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsilip.

Ilmu social mengemban tugas untuk membarikan pengetahuan teoritis ilmiah pada bidang ilmu tertentu yang bersifat subject oriented.menunjukan spesialisasi/keahlian telah berlangsung.

Mata kuliah umum di perguruan tinggi di Indonesia, dikelompokan menjadi 2 bagian. Kelompok pertama memberi dasar pedoman-pedoman untuk bertindak sebagai warga Negara yang terpelajar, meliputi :
  • Agama
  • Pancasila
  • Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
  • Kewiraan
Kelompok ke dua,dapat membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah,lingkungan social,dan lingkungan budaya,yang meliputi :
  • Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
  • Ilmu Sosial Dasar  (ISD)
  • Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Tujuan ilmu dasar iyalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia.

Ilmu sosial dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek paling dasar,sebagai mahluk sosial.
Ilmu pengetahuan telah digunakan karena mencakup suatu pengertian mengenai suatu sistem berpikir dan penalaran yang mempunyai suatu kerangka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi sasaran perhatiannya.

Berikut pokok bahasan Ilmu sosial dasar dibagi kedalam 8 pokok bahasan :
1        Mempelajari dan menyadari adanya berbagi masalah kependudukan.
2        Mempelajari dan menyadari adanya masalah-masalah individu,keluarga dan masyarakat.
3        Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi.
4        Mempelajari hubungan antara warga Negara dan Negara.
5        Mempelajari hubungan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
6        Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7        Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan sosial.
8        Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB 2
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1              Masalah Penduduk Dunia
Pada prinsipnya pertambahan penduduk dunia yang meningkat sedemikian cepat merupakan suatu ancaman bagi kehidupan umat manusia itu sendiri, walaupun percepatan pertambahan penduduk di setiap negara di dunia satu sama lain berbeda-beda.
Semakin padatlah penduduk planet bumi, seiring semakin sempit pulalah lahan buat pemukiman dan pertanian.
Semakin banyak sumber-sumber alam yang dikonsumsikan oleh manusia, semakin cepat terkuras pula cadangan sumber –sumber alam di perut bumi.
Pertumbuhan penduduk dunia secara eksponensial tidak saja akan menguras potensi lahan dan sumber-sumber alam, diluar itu masih menambah beban berjuta, bahkan bermilyar ton zat-zat polutan terhadap sistem ekologi di planet bumi ini. Dengan demikian keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup di bumi semakin goyah dan terancam punah.

2        Konsep Keseimbangan Dinamis
Konsep keseimbangan dinamis berarti pertambahan populasi penduduk dapat terkontrol, terukur, di samping dapat terpenuhi berbagai kebutuhan hidup yang menyangkut kebutuhan material maupun spiritual. Kebutuhan-kebutuhan material berkaitan dengan konsumsi sumber-sumber alam yang terpaut pada kegiatan sosial ekonomi. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan yang menyangkut spiritual menyangkut tentang religi, kepercayaan dan kebudayaan.

3        Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
a.      Pendidikan
Kurang lebih 50% anak-anak usia sekolah di pedesaan-pedesaan negara-negara Afrika, Asia, Amerika Latin tidak dapat mengenyam kesempatan pendidikan formal, karena tekanan ekonomi dan kemiskinan yang melilit kehidupan mereka. Dengan sarana komunikasi yang masih sangat terbatas, penduduk pedesaan-pedesaan pedalaman Afrika praktis masih terisolasi dan dapat dipastikan persentase jumlah buta huruf akan klebih tinggi dari jumlah penduduk buta huruf di negara-negara berkembang lainnya.
b.      Kesehatan
UNICEF memberikan prioritas pelayanan kesehatan kepada anak-anak balita yang terbagi dalam 4 program, yaitu: mengikuti pertumbuhan anak, ASI, imunitas, dan ORT.
Program penggunaan ASI mendapat tanggapan positif tidak saja oleh kaum ibu di negara-negara berkembang, tetapi juga oleh ibu-ibu di negara-negara maju.
Program imunisasi, setiap tahun dapat menyelamatkan 5 juta anak dari kematian, dan 5 juta anak lainnya terbebas dari cacat tubuh yang disebabkan oleh 6 macam penyakit yang dapat dikebalkan setiap tahun.
Program OTR dapat menekan angka kematian 2,5 juta anak, diantara 5 juta anak yang meninggal setiap tahun karena menderita diare (mencret).

4  Pengawetan Tanah dan Air
Fokus usaha-usaha pengawetan tanah dan air lebih dititik beratkan kepada usaha-usaha melestarikan hutan, antara lain dengan sistem rotasi.
Di luar kawasan hutan usaha penghijauan pekarangan, lebun jalur hijau, dan taman-taman di lingkungan pada umumnya. Menjaga kelestarian lahan pertanian di kaki dan lereng pegunungan digunakan sistem sabuk lingkar gunung.

5  Peningkatan Produksi Pangan
Program Bank Dunia periode 1985 – 2000 diharapkan akan menaikan produksi pertanian sebesar 5%. Kredit Investasi 1975 – 1977 dalam program peningkatan produksi pangan negara-negara berkembang dialokasikan sebesar 7 milyar dolar, terbagi dalam 2 program yaitu Proyek Pembangunan Pedesaan dan Pembangunan Pertanian. Dari tahun ke tahun alokasi kredit investasi Bank Dunia cenderung meningkat terus, sejajar dengan perkembangan pembangunan pedesaan dan pembangunan sector pertanian di negara-negara berkembang.

6  Faktor-Faktor Dasar Kependudukan
Yang menjadi factor dasar terhadap perkembangan jumlah penduduk dengan berbagai akibatnya adalah:
a.       Kelahiran, yaitu besar kecilnya kelahiran disebut tingkat kelahiran.
b.      Kematian,yaitu besar kecilnya jumlah kematian disebut tingkat kematian
1  Tingkata kematian dihimpun dapat digolongkan menjadi :
a.       Tergolong tingkat : Lebih dari 19 orang /1000penduduk.
b.      Tergolong sedang : 14-18 orang /1000 penduduk
c.             Tergolong rendah : 9-13 orang /1000 penduduk
2        Tingkat kematian khusus kematian pada kelompok umur tertentu,miasalnya kelompok umur dibawah 1th yang disebut Infant Mortality Rate.

7        Migrasi atau Perpindahan

Perpindahan atau migrasi ini ada dua macam :
·        Migrasi keluar = Out migration = Emigrasi
·        Migrasi masuk = In Migration = Migrasi.
Migrasi atau perpindahan ini menurut lokasi atau daerah dapat dibagi menjadi :
b.      Perpindahan antar negara disebut Emigrasi untuk bertempat tinggal tetap.
c.       Perpindahan antar pulau dalam suatu negara disebut Transmigrasi.
Macam-macam Transmigrasi antara lain :
1        Transmigrasi umum
2        Transmigrasi Spontan
3        Transmigrasi Sektoral
4        Transmigrasi ABRI
5        Transmigrasi Bedol Desa dan sebagainya.
Perpindahan dari desa ke kota disebut urbanisasi yang hal ini sebagain besar banyak menimbulkan masalah kependudukan untuk daerah kota.
 
8        Perkembangan Penduduk
A.     Bagi negara yang sedang berkembang
Berhubung semakin tahun semakin besar tingkat kelahiran penduduk pada khususnya maka hal ini menimbulkan berbagai problema atau masalah penduduk.
Masalah-masalah kependudukan tersebut antara lain :
·        Rendahnya Income perkapita penduduk,karena belum semua sumber alam dapat diolah sendiri.
·        Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat karena untuk penyelenggaraaan pendidikan diperlukan biaya.
·        Penyebaran penduduk yang tak merata.
·        Tempat tinggal penduduk yang kurang memenuhi ukuran kehidupan yang layak dan higeinis.

B.     Bagi negara yang modern/maju
Masalah kependudukan yang timbul tesebut bagi berbagai golongan negara adalah tidak sama.
Masalah kependudukan yang timbul antara lain :
1        Kurangnya tenaga kerja manusia.
2        Rendahnya tingkat kelahiran dan sebagainya.

9        Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Masalah Kependudukan
Kebijaksanaan Berbagai negara dan berbagai golongan tingkatan perkembangan negara adalah tidak sama.
·        Bagi negara-negara yang sedang berkembang kebijaksanaan ini pada umumnya disesuaikan dengan falsafah dari pandangan hidup dari pada bangsa di negara itu sendiri.

Misalnya untuk Indonesia dengan melaksanakan :
·        Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi pertanian.
·        Program Industrilisasi
·        Program Pendidikan penduduk
·        Program Keluarga berencana
·        Program Transmigrasi
Tiap negara pada saat ini kerjasama dalam mengatasi masalah kependudukan yang pelaksanaanya menunjang kebijaksanaan kependudukan nasional,.

BAB III
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju dan lebih dewasa.Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan : menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya mempengaruhi masyaraktat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau.

Pertumbuhan itu antara lain dapat ditinjau dari tiga aliran yaitu :
·  Asosiasi
·  Psikologi Gestalt
·  Sosiologi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat di lihat dari tiga pendirian yaitu :
·  Nativistik
·  Epiristik dan Environmentalistik
·  Konvergensi dan interaksionisme

Tahapan pertumbuhan berdasarkan psikologi. Pertumbuhan individu dari saat lahir sampai dewasa melalui masa-masa :
·  Vital
·  Estetik
·  Intelektual
·  Remaja
·  Usia mahasiswa

Fungsi-fungsi keluarga:
1)                  Sebagai tempat atau wahana pembentukan kepribadian anak-anak.
2)                  Berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian-kepribadian
3)                  Sebagai eksponen dan peranan ( Transmisi ) kebudayaan masyarakat.
4)                  Sebagai lembaga perkumpulan ekonomi.
5)                  Sebagai pusat-pusat pengasuhan dan pendidikan anak-anak sebagai penerus generasi.

Pembagian kerja pada kelompok-kelompok masyarakat sederhana lebih dititikberatkan pada keterbatasan dan kemampuan fisik.
Dalam lingkungan kelompok masyarakat maju, yang terbagi menjadi masyarakat industri dan masyarakat industri.

Berpangkal dari penggolongan kelas-kelas pekerja dapat dibedakan :
·                    Pekerja kasar
·                    Pekerja kelas menengah
·                    Pekerja kelas tinggi.


Individu, Keluarga dan masyarakat :
A.                 Individu diartikan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.

B.                 Mengenai pengertian dari keluarga ada beberapa pendapat antara lain :
·                    Sigmun Freud   :keluarga adalah perwujudan dari adanya perkawinan antara pria dan wanita
·                    Ki Hajar Dewantara     : keluarga adalah kumpulan perorangan iyg mempunyai suatu kerterkaitan keturunan.

C.                 Mengenai pengertian masyarakat antara lain menurut :
·                    Drs. JBAF. Mayor Polak          : Wadah segenap anatr hubungan social terdiri dari kolektiva
kolektiva serta kelompok-kelompok.
·                    Prof. M.M. Djojodiguna           : Suatu kebulatan dari segala perkembangan dalam hidup
bersama antara manusia dengan manusia.
·                    Hasan Sadily                : Suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup
bersama.

Factor-faktor yang manusia hidup bersama adalah :
·                    Dorongan untuk mencari makan
·                    Dorongan untuk mempertahankan diri
·                    Dorongan untuk melangsungkan jenis.

 
BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI

INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Internalisasi adalah proses norma-norma kemsyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi. Mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota mayarakat.
  • Norma-norma ini kadang-kadang dibedakan antara norma-norma :
  • Norma yang mengatur pribadi yang mencakup norma kepercayaan,
  • Norma kesusilaan yang bertujuan agar manusia berhati yang bersih.
  • Norma hubungan pribadian yang mencakup kesopanan dan kaidah.

a.      Masalah-masalah kepemudaan
Merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Suatu masyarakat akan mengalami stbilitas social apa bila “proses reproduksi generasi” berjaan dengan baik.

b.      Hakikat kepemudaan
Pendekatan klasik tenteng pemuda melihat bahwa masa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Dalam hal ini hakikat kepemudaan di cari atau di tinjau dari dua asumsi pokok :
  1. Pertama, proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu kontinum yang sambung-manyambung tetapi fregmantasi.
  2. Kedua, adanya tambahan asumsi wawasan kehidupan ialah posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.
BAB V
WARGANEGARA DAN NEGARA

  1. HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAH
    • Hukum
Beberapa perumusan yang ada masing-masing menonjolkan segitu tertentu dari hukum.Utrecht memberikan batasan hukum sebagai himpunan peraturan-praturan yang mengurus tata tertib dalam masyarakat dan karena itu harus di taati oleh masyarakat itu. selain Utrecht ada JCT.Simorangkir SH.dan Woerjono Sastropronoto SH.
Cirri-ciri dan sifat hukum
  • Adanya perintah atau larangan
  • Perintah atau larangan itu harus di patuhi setiap orang.
Tata tertib dalam masyarakat dapat di laksanakan dan terpelihara dengan baik.dan kepada barang siapa yang melanggar baik disengaja atau tidak dapat di kenai sangsi yang berupa hukuman.dengan demikian hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa.
Sumber-sumber hukum
Sumber hukum material dapat kita tinjau dari berbagai sudut,misalnya dari sudut politik,sejarah,ekonomi dll.
Sumber hukum formal adalah
  • Undang-undang (statute)
Ialah suatu peraturan negarar yang mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat
  • Kebiasaan (costum)
Ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat.
  • Keputusan-keputusan hakim (yuriprudensi)
Ialah keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan.
  • Traktat (treaty)
Ialah perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengenai suatu hal sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terkait dengan isi perjanjian tersebut.
  • Pendapat sarjana hukum
Ialah pendapat para sarjana yang sering di kutip para hakim adalah menyelesaikan
suatu masalah.

Pembagian hukum

Menurut Sumbernya :
  • Hukum undang-undang
  • Hukum kebiasaan
  • Hukum traktat
  • Hukum yurisprudensi
Menurut Bentuknya :
  • Hukum tertulis yang terbagi lagi atas :
·        Hukum tertulis dikodifikasikan
·        Hukum tertulis tak dikodifikasikan
  • Hukum tak tertulis.
Menurut Tempat berlakunya :
  • Hukum nasional
  • Hukum internasional
  • Hukum asing
  • Hukum gereja
Menurut Waktu berlakunya :
  • Ius constitutum (hukum positif)
  • Ius constituendum
  • Hukum asasi (hukum alam)

Menurut Cara mempertahankanya :
  • Hukum material
  • Hukum formal
Menurut Sifatnya :
  • Hukum memaksa (mutlak)
  • Hukum mengatur (pelengkap)
Menurut Wujudnya :
  • Hukum obyektif
  • Hukum subyektif
Menurut isinya :
  • Hukum private (hukum sipil)
  • Hukum public (hukum Negara)
Negara mempunyai dua tugas pokok :
Menagatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan asosial
Mengorganisasi dan mengintergrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan masyarakat
Adapun yang dimaksud warna Negara Indonesia adalah seperti apa yang telah di tetapkan UUD 1945 pasal 26 ayat 1 dan 2. ayat 1 dan 2 dari pasal 26 UUD 1945 sangat erat sekali hubunganya.sebab kalau ayat 2 tidak ada maka akan timbul penafsiran-penafsiran. Hubungan antara Negara dengan warga Negara ini dapat kita temukan didalam pasal 26 sampai dengan pasal 33 UUD 1945.

 
BAB VI
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL
  • Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu.individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentu suatu masyarkat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social.
Individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan,bahwa :
Manusia dipengerahi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya.
Individu mempengerahi masyarakat sehingga menyebabkan ( berdasarkan pengaruhnya ) perubahan besar masyarakat.
Istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN.

Pelapisan social cirri tetap kelompok social
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat kuna.tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar dari pada pembagian kerjaan semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Dalam organisasi masyarakat primitif pun dimana belum mengenal tulisan hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
  • Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur
  • Adanya kelompok pimpinan suku yang berpengaruh dan memiliki hak istimewa
  • Adanya orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hokum (cutlaw men)
  • Adanya pimpinan yang paling berpengaruh adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri
  • Adanya perbedaaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

Terjadinya pelapisan sosial
Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.adapun orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya.
Terjadi dengan sengaja
System lapisan yang disusun dengan sengaja ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan maka dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas setiap orang.
Dalam sistem organisasi yang disusun dengan cara mengandung dua sistem :
Sistem fungsional : pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus berkerjasama dalam kedudukan yang sederajat.
Sistem skalar : pembagian kekuasaan menurut tangga atau jengjang dari bawah keatas (vertical)..
Perbedaan sistem pelapisan menurut sifatnya.
Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Dalam sistem ini perpindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi,kecuali ada hal-hal yang istimewa.
Sebagian kita ketahui masyarakat terbagi dalam :
  1. Kasta Brahmana : kasta golongan-golongan pendeta yang merupakan kasta tertinggi
  2. Kasta ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara
  3. Kasta waisya : kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah
  4. Kasta sudra : kasta dari golongan rakyat jelata
  5. Paria : mereka yang tidak mempunyai kasta
Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memeliki kesempetan untuk jatuh kelapisan yang ada di bawahnya atau naik kelapisan yang ada di atasnya. Status (kedudukan) yang di peroleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “ Achieved status “.sebab setiap warga masyarakat diberikan kesempatan untuk bersaing dengan yang lain.
Ukuran yang biasa dipakai dalam menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial ialah :
  • Ukuran kekayaan
  • Ukuran kekuasaan
  • Ukuran kehormatan
  • Ukuran ilmu pengetahuan
Masa diwakili orang-orang yang berperan serta dalam perilaku masal sepertinya mereka yang terbangkitkan niatnya oleh beberapa peristiwa nasional,mereka yang menyebar diberbagai tempat.  


 
BAB VII
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDEASAAN

  1. MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Masyarakat pedesaan : adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama(homogen)di suatu daerah (wilayah)tertentu dengan bermata pencaharian dari sector pertanian (agraris).

Masyarakat pedesaan mempunyai ciri sebagai berikut :
  • Warganya mempunyai hubungan yang lebih dalam dan erat bila dibandingan kan dengan masyarakat di luar batas-batas wilayahnya.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
  • Warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian (agraris)
  • Masyarakat pedesaan bersifat homogen.

Kota adalah suatu himpunan penduduk masalah yang tidak agraris yang bertempat tinggal di dalam dan disekitar suatu kegiatan ekonomi,pemerintahaan kesenian,ilmu pengetahuan dll.

Sifat-sifat masyarakat yang mendiami kota yaitu :
  • Jumlah penduduk besar dari pada
  • Penduduk terbanyak dan padat pusat kota
  • Tambahan cacah jiwa cepat,terutama disebabkan oleh migrasi luar
  • Penduduk beraneka macam baik asla-usul,agama,pendidikan,norma sosial,suku bangsa dsb.pergaulan yang ramai antara penduduk kota.
  • Keadaan masyarakat kota akibat adanya urbanisasi mempunyai pengaruh sebagai berikut:
  • Penduduk kota bercampuran asal-usul,tradisi,agama,nilai-nilai hidup dsb.
Penduduk kota golongan dari umum sebaik-baiknya untuk berkerja
Terjadi perbedaan yang tajam antara si kaya dengan si miskin .

Masyarakat pedesaan dapat di bedakan dari masyarakat perkotaan dengan melihat faktor-faktor sebagai berikut :
  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • lingkungan hidup
  • mata pencaharian
  • corak kehidupan sosial
  • stratifikasi sosial
  • mobilitas sosial
  • pola interaksi sosial
  • solidaritas sosial
  • keududukan dalam hierarki.
Factor-faktor pendorong terjadinya urbanisasi :
  • Timbulnya kemiskinan di pedesaan
  • Adanya golongan penduduk desa
  • Keinginan warga desa menambah pengetahuan
  • Kurangnya sarana rekreasi di desa
  • Keinginan mengembangkan kemampuan lain dari bidang pertanian
  • Keinginan menyelamatkan dari akibat pertentangan dalam lingkup nasional
  • Kegagalan panen

Factor-faktor penarik yang memperbesar arus urbanisasi antara lain adalah :
  • Anggapan bahwa di kota lebih mudah mencari pekerjaan
  • Keinginan untuk mengangkat posisi sosial kota dianggapsebagai tempat untuk menghindarkan dari control sosial yang ketat
  • Di kota ada kesempatan dan perasaan untuk mengembangkan usaha non pertanian
  • Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk pengembangan jiwa
Ada juga warga pedesaan yang kemudian tinggal dan menetap di kota,tetapi tidak menjadi orang kota. lebih jauh lagi urbanisasi akan menimbulkan akibat-akibat sebagai berikut :
  • Terbentuknya suburb.
  • Makin meningkatnya tuna karya di kota
  • Timbulnya masalah perumahan atas pemukiman di kota
  • Memburuknya kualitas lingkungan hidup.  
 
BAB VIII
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI  MASYARAKAT

Prasangka adalah sikap negartif atau juga dapat bersifat positif terhadap sesuatu. Prasangka dibedakan dengan diskriminasi. Prasangka bersumber dari suatu sikap.
Diskriminasi menunjukan pada suatu tindakan. Prasangka dan diskriminasi tidak muncul dari segolongan orang-orang kampungan berpendidikan rendah,tapi juga di kalangan orang-orang intelek seperti para pemimpin dan negarawan berkaliber nasional maupun intenasional opini umum berpendapat bahwa lahirnya peluru-peluru kendali ICBM ( peluru-peluru kendali antar benua ) yang dibuat oleh Negara-negara adikuasa ( super power ) adalah sebagai akibat adanya akumulasi dari prasangka yang berlebihan diantara Negara-negara adikuasa.

Sebab-sebab timbulnya prasangka :
·        Berlatar belakang sejarah
·        Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
·        Bersumber dari factor kepribadian,dan
·        Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan,kepercayaan agama.

Daya upaya untuk mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi :
·        Perbaikan kondisi sosial ekonomi
·        Perluasan kesempetan belajar
·        Adanya sikap terbuka dan sikap lapang

Pertentangan sosial dapat terjadi di masyarakat sebagai akibat dari adanya interaksi sosial. Oleh karena itu masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk,terdiri dari bermacam-macam kebudayaan,seperti kebudayaan jawa,batak,aceh,dayak,bali,ambon,dsb.
Kesadaran akan pengertian adanya perbedaan kebudayaan sistem nilai,perbedaan sistem agama yang ada di Indonesia adalah penting bagi bangsa Indonesia. Setelah Indonesia merdeka kekuatan formal yang menyatukan Indonesia adalah perintah nasional,UUD 1945 dan ideologi pancasila.oleh karena itu intergrasi merupakan alternative yang baik untuk modal tumbuhnya kebudayaan nasional

Kemajemukan tetap diberikan peluang untuk hidup di Indonesia.unsur-unsur daerah yang dapat disetujui atau diterima oleh suku bangsa lain atau menjadi bagian dari kebudayaan nasional. Integrasi sosial bermakna terwujudnya solidaritas sosial,rasa kebersamaan antar hubungan masyarakat secara harmonis dalam kerjasama kelompok yang mempunyai sifat,sikap dan watak yang berbeda. Sedangkan integrasi nasional bermakna: solidaritas sosial dan kerjasama antar kelompok sosial yang harmonis tersebut,diarahkan demi keharmonisan demi persatuan dan kesatuan nasional.

Secara umum terdapat tiga masalah besar yang harus dikaji secara serius untuk mencapai perwujudan integrasi sosial integrasi nasional,yaitu:
·        Pembauran bangsa;
·        Kerukunan antar umat beragama; dan aliran kepercayaan;
·        Perubahan nilai-nilai.

BAB IX
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN


  1. Salah satu unsure terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan dalam struktur produksi maupun dalam komposisi tenaga kerja yang digunakan.Bagi yang memiliki ketrampilan teknis tinggi dengan majunya teknologi akan selalu terbuka kesempatan kerja.Tetapi bagi yang tidak memiliki dapat tergeser atau kehilangan pekerjaan.Selama 1960-1980 dari beberapa Negara berkembang yang membangun,nampak mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.Namun ternyata kapasitas pertumbuhan ekonomi tersebut tidak selalu berhasil menyediakan kesempatan kerja yang produktif,sehingga hamper tidak dapat mengurangi secara berarti dari kemiskinan dan pengangguran.Di Indonesia juga dari hasil pembangunan menunjukkan bahwa golongan miskin kurang terjamin oleh oleh-oleh pertumbuhan ekonomi.Padahal pemerintah telah mengambil kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah,ke desa-desa.

  1. Dari kegagalan dalam mengurangi kemiskinan,pengangguran,dan ketimpangan pendapatan secara berarti,maka para ahli kemudian bergeser dari penciptaan lapangan kerja yang memadai,penghapusan kemiskinan,dan akhirnya ke penyediaan barang-barang dan jasa kebutuhan dasar bagi seluruh penduduk.

0 komentar: